yoo minna-san~
Ogenki desuka?
Yosh, posting pertama nih hoho#bah
Kebetulan Club kami ini pernah membahas tentang Shodo dan sedikit belajar mempraktekannya pada pertemuan yang lalu dibawah bimbingan Ganjar-sensei. Nah, berikut kami akan menyajikan kepada readers sekalian artikel tentang Shodo, selamat membaca~
SHODO
Seni menulis indah menggunakan kuas dan tinta hitam atau yang lebih dikenal dengan istilah kaligrafi sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Kaligrafi pertama kali dikembangkan di negeri China. Awalnya kaligrafi mengutamakan keindahan tulisan saja, namun lama-kelamaan mengarah ke sebuah seni. Seni ini lalu diperkenalkan di Jepang pada abad ke 17 bersamaan dengan penyebaran agama Budha dari India menuju Korea, China, dan Jepang, di mana kitab suci Budha sudah ditulis dengan kaligrafi China saat agama tersebut diperkenalkan di Jepang.
Kaligrafi di Jepang disebut shodo, yang berasal dari huruf kanji kaku (menulis) dan michi (cara). Meskipun shodo merupakan kebudayan yang cukup kuno, namun Jepang masih mempertahankan kebudayaan itu, terbukti hingga saat ini masih banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya, bahkan di sekolah-sekolah para murid (biasanya murid SD) diajarkan shodo.
Sekilas shodo tampak mudah dibuat, namun orang yang masih pemula akan langsung mengalami kesulitan saat mencobanya, karena banyaknya hal yang harus diperhatikan, mulai dari keseimbangan bentuk tulisan, tarikan garis, tebal-tipisnya garis, hingga irama tulisan.
![]() |
ini peralatan Shodo |
![]() |
nah, yang ini teknik goresan-goresan dasar pada Shodo |
Sebelum menulis kaligrafi, keenam perlengkapan itu ditata sesuai aturan. Hanshi diletakkan di atas shitajiki, kemudian di bagian atasnya beri pemberat bunchin agar tidak bergeser ataupun tertiup angin. Sedangkan suzuri yang sudah berisi tinta sumi diletakkan di sebelah kanan bersebelahan dengan fude. Kadang-kadang fude juga diletakkan di atas fudeoki, yang mirip seperti balok kecil untuk menyimpan sumpit.
![]() |
Yang ini letak peralatan dan posisi duduk saat menulis kaligrafinya |
Untuk menulis kaligrafi bahasa Jepang, hal pertama yang harus dikuasai tentunya tulisan Jepang, mengingat urutan penulisan huruf Jepang tidak sama seperti menulis huruf alphabet. Hal ini sangat penting, karena kesalahan sekecil apapun akan tampak jelas pada hanshi. Selanjutnya adalah tata cara menggunakan fude. Cara memakai fude yang benar adalah menggenggam bagian tengahnya, dan saat mencoretkan tinta pada hanshi, fude diarahkan tegak lurus, pergelangan tangan dan siku tidak boleh menyentuh meja.
Gimana readers, menarik?
Boleh dicoba sendiri dirumah. Nggak harus pakai peralatan selengkap yang diatas, cukup kertas, tinta cina sama kuas Shodo aja. Hmm... menurut pengalaman kami, meski kalo ngeliat orang yang udah ahli itu keliatannya simpel banget, nyatanya nggak sesimpel itu lho. Tetep butuh kesabaran dan usaha ekstra meski hanya untuk menggoreskan satu garis aja. Tapi usaha itu nggak sia-sia kok, karena hasilnya keren banget.
Oke, ini ada beberapa foto waktu kita nih waktu praktek shodo.
![]() |
percobaan praktek shodo oleh tangan amatir seorang anggota Japan Club |
![]() |
Tinta dan kuas yang digunakan saat praktek shodo |
-admin-
[ ユアン ]
[ ユアン ]
itu tintanya tinta apa?
ReplyDelete